Menduga Bahas Politik, Warga Poli-polia Bubarkan Rapat Kecamatan

Uncategorized405 Dilihat

KENDARI AKTUAL. COM, TIRAWUTA– Aksi heroik dilakukan oleh seorang warga Desa Taosu, Kecamatan Poli-polia, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara bernama Amiruddin. Dengan modal keberanian, ia nekat membubarkan rapat yang digelar oleh Camat Poli-polia, Telong Ramli, bersama semua kepala desa (Kades) setempat, Minggu (23/8/2020) siang.

Amiruddin yang juga mantan Ketua partai NasDem pertama Koltim ini merasa bila pertemuan tersebut sarat dengan politik. Sebab dilakukan diluar jam kantor dan dalam posisi hari libur. Ditambah lagi, pertemuan dilakukan bersama Bupati Koltim, Tony Herbiansyah yang notabene calon kandidat pilkada 2020.

“Waktu saya datang di kantor Kecamatan, saya tanya kepala desa, kumpul-kumpul apa ini. Mereka bilang tunggu bupati. Saya bilang, hati-hati kamu, kepala desa itu adalah pembina politik. Apalagi bupati mau maju pilkada. Saya bilang awas nanti saya foto kamu. Selang beberapa menit mereka bubar alasannya tidak jadi bupati datang. Akhirnya mereka bubar,”kata mantan Kades Wia-wia ini saat dihubungi via telepon.

“Kalau memang mau pertemuan dengan bupati kenapa harus diluar jam kantor. Kenapa harus hari minggu. Kan masih ada Senin atau selasa. Atau paling tidak kan bisa dilakukan di rujab (rumah jabatan) bupati.Kalau memang bupati mau pertemuan, kenapa tidak panggil saja camat dan kepala desa di rujab, “sambungnya.

Kecurigaan Amiruddin semakin menjadi. Ia tak mempercayai begitu saja dengan aksi membubarkan diri yang dilakukan oleh kepala desa dan camat. Ia lantas berkeliling kecamatan, menelusuri jejak kaki mereka.

Dan ternyata benar, rupanya para kepala desa bersama Camat Poli-polia berpindah tempat ngumpul, di kediaman Kades Polemaju Jaya sambil menunggu bupati Koltim.

“Saya masuk rumah. Saya tanya pak Camat, ada apa sebetulnya ini pak Camat. Dia jawab katanya hanya kumpul-kumpul biasa saja. Intinya pertemuan Camat dengan kepala desa. Saya bilang kenapa harus bubar tadi disana (kantor kecamatan). Dia bilang lagi, sabar-sabar saja pak aji,” beber Amiruddin.

Curiga akan ada diskusi politik antara Bupati Koltim, Camat dan Kepala Desa akhirnya Amiruddin menghubungi anggota Panswascam Poli-polia. Begitu anggota Panswa datang, Amiruddin pulang ke rumahnya.

“Intinya saya, camat dan kepala desa mari kita berlaku netral didalam pilkada tahun ini. Supaya tidak ada lagi, intimidasi atau tekanan dari orang per orang.
Ini cara-cara lama, berikan kebebasan kepada masyarakat untuk berpolitik, tidak usah diintimidasi apalagi sampai digiring masuk ke tanah politik. Kepala desa dan Camat itu harus netral dalam politik. Tidak boleh terlibat. Kalian itu adalah pembina politik,”ucap Amiruddin.

Reporter : Rezky

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *