Pedagang Disekitar VDNI Tidak Rasakan Dampak Pandemi Covid 19

Ekobis265 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Sejumlah pedagang yang beraktivitas di seputaran perusahaan bijih nikel PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) tampaknya tidak terlau terdampak pada pandemi covid 19 yang melanda bangsa ini.

Terbukti meski PT VDNI terpaksa harus merumahkan karyawannya akibat Pandemi Covid 19 para pedagang disekitar perusahaan tersebut tidak terganggu pendapatannya dengan kebijakan tersebut.

Salah seorang masyarakat yang menjalankan program BRIlink Fandi mengatakan, sejak pandemi Virus Corona melanda ia tidak terlalu merasakan dampaknya walaupun PT VDNI sempat merumahkan ribuan karyawannya.

“Bisnis seperti saya ini biasanya ramai di awal-awal bulan karena pas karyawan itu gajian, jadi pas corona kemarin itu karena banyak pekerja yang dirumahkan jadi lumayan berkurang juga yang menarik uang,” jelasnya pada kendariaktual.com, Sabtu (12/9/2020).

Walaupun begitu, kondisinya tidak sampai membuat usahanya gulung tikar, sebab masih banyak karyawan yang tetap bekerja karena perusahaan tetap menjalankan aktivitasnya.

Ia membeberkan, pendapatannya selama menjalankan usaha BRILink setiap bulannya ia bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 10 juta rupiah dari proses transaksi tarik uang maupun transfer uang.

“Bersih bisa sampai 10 juta per bulan mas,” ungkapnya singkat.

Senada dengan itu pedagang Gorengan Sakinah, mengungkapkan, meski masa pandemi seperti sekarang ini dalam sehari dirinya bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 500 ribu rupiah.

“Jual gorengan ini naik turunji pendapatannya, tapi alhamdulillah sehari bisa dapat lima ratus ribu rupiah bersih,” bebernya.

Bahkan ibu 3 anak ini setiap bulannya bisa mendapat keuntungan hingga Rp 5 juta rupiah dari hanya berjual gorengan dengan berbagai macam jenis, mulai dari tahu isi, pisang goreng, tempe, hingga molen.

Sementara itu Anto (54) seorang pedagang yang berjualan sayur mengaku bisa mendapatkan keuntungan Rp 5 juta rupiah setiap bulannya dari berdagang.

Banyaknya karyawan yang tinggal di rumah kos – kosan membuat penjualan sayurnya setiap hari meningkat, sebabnya lebih banyak karyawan yang kerap memilih untuk memasak sendiri di rumah ketimbang membeli makanan siap saji terlebih di akhir bulan.

Reporter : Rezky

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *