QRIS Kini Hadir di Pasar Tani, Kolaborasi Pemkot Kendari dan BI

Kendari1193 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Pemkot Kendari kembali berkolaborasi dengan Bank Indonesia Sultra dalam meluncurkan Pasar Tani dengan sistem transaksi secara digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

“Kita bersyukur didukung Bank Indonesia untuk pembayarannya sudah tidak lagi tunai, sudah pakai QRIS, ini akan sangat memudahkan petani kita karena lebih pasti, lebih aman dengan transaksi digital,” ungkap Wali Kota Kendari, Sulkarnain, Kamis (4/8/2022).

Lebih lanjut, dia mengatakan, Pasar Tani di Kendari sudah mulai sejak tahun 2019 yang awalnya berpindah-pindah dari satu titik ke titik yang lain dan diterapkan secara konvensional.

Pemerintah Kota Kendari jelasnya, terus membantu para kelompok tani memasarkan hasil pertaniannya. Dengan adanya sistem digital ini atau QRIS, dia berharap para petani dan masyarakat pada umumnya di daerah bisa beradaptasi dengan transaksi digital.

“Dengan QRIS ini mari kita membiasakan diri. Tidak perlu memegang uang tunai, tidak perlu lagi menyiapkan uang pengembalian. Kita tidak bisa menghindari tren perubahan bahwa kedepan mau tidak mau tidak akan lama lagi transaksi digital ini akan menjadi kebiasaan,” ujar Wali Kota.

Sementara itu, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Kantor Pusat Bank Indonesia, Fitria Irmi Triswati, mengatakan, peluncuran Pasar Siap QRIS merupakan kolaborasi antara BI dan Kementerian Perdagangan

“Pasar Tani ini sangat inovatif karena dapat menjembatani antara konsumen dan kelompok tani,” katanya.

Dia menyampaikan, saat ini QRIS telah tersebar di 34 provinsi dan 480 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan jumlah merchant lebih dari 20 juta merchant dimana 90 persen merupakan pelaku UMKM.

“Saat ini pengguna QRIS mencapai 20 juta merchant dari jumlah itu sebanyak 90 ribu merchant dari Sultra dengan penggunanya baru 42 ribu,” katanya.

Adapun, Kepala Kantor Perwakilan BI Sultra, Doni Septadijaya, mengatakan, pihaknya terus mendorong agar masyarakat bisa beradaptasi dengan teknologi digital termasuk dari sisi transaksi pembayaran.

“Pasar Tani sebetulnya ada di seluruh Indonesia. Melalui ini kita menaikan kelas Pasar Tani yang sudah ada baik dari sisi penjual maupun dari sisi pembeli, bagaimana penjual bisa masuk ke ekosistem digital,” katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kendari, Sahuriyanto, menuturkan, Pasar Tani tersebut dilaksanakan dua kali dalam seminggu yakni pada Selasa dan Jumat dengan hasil pertanian yang dipasarkan seperti cabe, bawang, terong, kacang panjang, kangkung, asam, kelor, daun singkong, melon, pepaya termasuk beras.

“Kita ada Bidang Perkebunan dan Hortikultura, itu yang biasa membina petani kita. Setiap mau besoknya pasar itu sudah dihubungi memang para petani untuk membawa ke sini hasil pertaniannya, nanti dijual ke sini,” pungkasnya.

Reporter : Nurul
Editor      : Wahyu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *