SPBU Diduga Main Curang, Persot datangi DPRD Kendari

Kendari1209 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI– Persatuan Sopir Truk (Persot) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendatangi Gedung DPRD Kendari, Senin (1/8/2022). Puluhan truk terparkir di halaman kantor wakil rakyat tersebut.

Hal ini karena Persot menduga adanya tindak kecurangan yang dilakukan oleh SPBU dalam hal ini bekerja sama dengan penimbun solar yang dimana solar tersebut akan dijual dengan harga tinggi. Seperti yang disampaikan Ketua Persot Sultra, Ramlan Djen Usman.

Dia mengatakan, melalui DPRD Kendari ini pihaknya berharap para anggota legislatif tersebut dan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melarang adanya penimbunan solar subsidi yang dilakukan sejumlah oknum tidak bertanggung jawab.

“Kondisi ini sudah lama terjadi sekitar dua tahunan lebih sehingga mengakibatkan antrian panjang. Terkhusus SPBU yang melayani solar subsidi,” sebutnya, Senin (1/8/2022).

Dia menambahkan, sebelum melakukan orasi di DPRD Kendari, pihaknya melakukan orasi di enam hingga tujuh SPBU yang ada di Kendari.

“Ada dua SPBU yang mengadakan perlawanan di Orasi yang kita lakukan, yakni SPBU Puuwatu dan Anduonohu. Bahkan keduanya menyediakan premanisme. Padahal aspirasi yang kita lakukan untuk kepentingan bersama,” ungkapnya.

Ramlan menambahkan, berkeliling di SPBU itu tidak lain untuk menghentikan pengisian solar subsidi. Kami juga melihat di lapangan pengisian solar tidak sesuai standar, dimana untuk fuso seharusnya maksimal 150 liter tetapi yang ada bisa 250 hingga 300 liter.

“Sehingga kami menduga ada permainan antara SPBU dengan penimbun solar. Sehingga, kami meminta kepada DPRD Kendari menjembatani kami (Persot) dengan Pertamina terutama SPBU Kendari dan Polsek – Polsek untuk mengawasi. Kita pun meminta agar SPBU di seluruh Kendari untuk bisa melayani solar Subsidi untuk mengurangi antrian,” tegas Ramlan.

Sementara itu,Anggota Komisi II DPRD Kendari, Sahabuddin, menuturkan pihaknya akan menjembatani masalah ini dengan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dalam waktu dekat dengan mengundang Pertamina, SPBU dan dinas terkait, baik Dinas Perhubungan hingga Satpol PP.

“Karena bukan hanya para sopir truk yang merasakan ini tetapi juga warga lainnya. Tidak bisa dipungkiri masalah ini sudah lama terjadi dan Pertamina seakan tutup mata,” ungkapnya.

Terkait tuntutan Persot terang Sahabuddin, yakni pencabutan izin SPBU yang diduga melakukan kecurangan dalam penjualan solar subsidi. Berharap meminta Persot memberi bukti yang valid atau jelas. Jika terbukti maka DPRD Kendari akan meminta aparat bersikap tegas terhadap kecurangan tersebut.

 

Reporter : Nurul
Editor      : Rasman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *