KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Upaya membangun masyarakat yang berakhlak mulia dan religius terus digalakkan oleh para pemangku kepentingan di Kota Kendari. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut terlihat dalam kegiatan pengajian dan penghataman Al-Qur’an yang digelar oleh Pengajian Al-Hidayah di Kelurahan Abeli, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, pada Sabtu (5/7/2025).
Kegiatan yang berlangsung khidmat ini dihadiri langsung oleh Anggota DPRD Kota Kendari, Jumran yang juga merupakan Dewan Pembina Pengajian Al-Hidayah. Dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat sekaligus tokoh pembina keagamaan di wilayahnya, Jumran aktif mendorong kegiatan pembinaan spiritual seperti pengajian dan penghataman Al-Qur’an sebagai bagian dari pendidikan non-formal keagamaan yang memiliki dampak luas bagi kehidupan sosial masyarakat.
Pengajian Al-Hidayah menjadi salah satu pengajian yang cukup aktif dan konsisten melaksanakan kegiatan hataman Al-Qur’an. Agenda ini digelar secara rutin dua kali dalam sepekan, dengan peserta tetap yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, remaja, hingga tokoh masyarakat di sekitar Kelurahan Abeli.
Menurut Ketua Pengajian Al-Hidayah, Sucrahman Ishak, kegiatan ini telah berlangsung selama bertahun-tahun dan menjadi pusat pembinaan spiritual masyarakat di wilayah tersebut. Ia menekankan bahwa semangat warga dalam mengikuti pengajian tidak pernah surut, bahkan terus meningkat dari waktu ke waktu.
“Kami menjadikan pengajian ini sebagai ruang belajar sekaligus sarana memperkuat nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Hataman Al-Qur’an dilakukan dua kali seminggu, disertai dengan kajian tafsir dan fiqih yang dibawakan oleh para ustaz secara bergantian,” jelas Sucrahman.
Jumran mengatakan, pihaknya sangar mengapresiasi atas ketekunan dan komitmen masyarakat Abeli dalam mengikuti pengajian. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah salah satu cara membina akhlak, mempererat ukhuwah islamiyah, serta memperkuat fondasi moral generasi muda.
“Sebagai Dewan Pembina, saya merasa bangga dan terharu menyaksikan semangat para ibu dan warga mengikuti pengajian ini. Kegiatan ini bukan sekadar membaca Al-Qur’an, tapi juga membentuk karakter, meningkatkan keimanan, dan memperkokoh jalinan silaturahmi antarwarga,” kata Jumran kepada terassultra.com.
Lebih jauh, politisi dari Dapil Abeli-Poasia-Nambo ini menyebut bahwa penguatan spiritual masyarakat adalah bagian penting dari pembangunan sumber daya manusia. Menurutnya, pendidikan formal yang kuat harus dibarengi dengan pendidikan moral dan spiritual agar masyarakat tidak hanya cerdas, tapi juga beretika.
“Saya berharap pengajian seperti ini menjadi inspirasi bagi wilayah lain. Mari kita hidupkan masjid, mushala, dan rumah-rumah dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an. Ini adalah benteng kita dari arus globalisasi yang kerap membawa dampak negatif,” tambahnya.
Warga yang menjadi peserta hatam Al-Qur’an saat menerima sertifikat. Foto Andri
Kegiatan penghataman Al-Qur’an itu dipandu langsung oleh Ustad Rusli, pengajar tetap dalam pengajian Al-Hidayah. Ia menekankan pentingnya tidak hanya membaca Al-Qur’an, tetapi juga memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan.
“Al-Qur’an adalah petunjuk hidup. Maka kita tidak cukup hanya membacanya. Kita perlu belajar makna di balik setiap ayat, dan menjadikannya pedoman dalam bertindak, baik dalam keluarga, lingkungan, maupun dalam pekerjaan,” bebernya.
Ia juga menambahkan bahwa pengajian seperti ini sangat penting untuk menjaga semangat keislaman warga, terutama di era digital yang rentan membawa nilai-nilai asing yang bisa melemahkan moral.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Plt. Lurah Abeli, Askal, dan Babinsa Abeli, Sersan Kepala Laswandar. Kehadiran mereka menjadi simbol kuatnya kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan sosial.
Plt. Lurah Abeli, Askal mengatakan bahwa pihak kelurahan sangat mendukung dan bahkan mendorong lebih banyak kegiatan serupa di kelurahan lain.
“Ini adalah bentuk pembinaan masyarakat yang sangat positif. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam membina warga. Harus ada peran aktif dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh elemen,” ungkapnya.
Sementara itu, Babinsa Abeli, Sersan Kepala Laswandar, menyampaikan bahwa pihak TNI juga memiliki kepedulian tinggi terhadap kegiatan sosial-keagamaan di wilayah binaan.
“Kami selalu hadir dalam kegiatan masyarakat, termasuk pengajian seperti ini, karena kami percaya bahwa ketahanan spiritual adalah bagian dari ketahanan nasional,” tandasnya.
Penulis : Rasman