Buku Moronene Dalam Lintasan Sejarah dan Jejak Peradaban Austronesia, Langkah Baru Transformasi Literatur Budaya

Berita, Kendari601 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Launching buku yang bertajuk “Moronene Dalam Lintasan Sejarah dan Jejak Peradaban Austronesia” karya Kasra Jaru Munara pada (26/3/2022), menjadi langkah baru transformasi budaya dan kebudayan yang bersumber dari nilai-nilai luhur untuk membangun peradaban bangsa.

Penulis buku sekaligus tokoh masyarakat asal Kabupaten Bombana ini mengatakan, hadirnya karya ini juga diinisiasikan untuk menambah pengetahuan sekaligus wawasan orang-orang di Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai daerah yang multietnis.

“Saya sangat senang sakali karena acara berjalan sesuai dengan harapan kita, tentu saya berharap launching buku ini tidak hanya menjadi titik awal tetapi juga bisa di sebar luaskan, dibaca khususnya bagi orang-orang Moronene,” kata dia dalam keterangannya Senin (28/3/2022).

Dengan hadirnya buku ini diharapkan mampu memberikan inspirasi terutama bagi para pemuda untuk melestarikan budaya-budaya daerah, yang saat ini sudah menjadi tantangan baru di era disrupsi saat ini.

“Pemuda ini kalau saya liat masih banyak yang merasa minder khususnya anak-anak Moronene. Dan tidak sedikit dari mereka juga yang masih bertanya-tanya tentang suku Moronene ini,” ucapnya.

Sementara itu turut hadir sebagai tamu undangan, pemerhati budaya sekaligus guru besar FKIP Universitas Halu Oleo (UHO) Prof. Hanna mengutarakan, melalui buku perdana yang ditulis oleh mantan calon Bupati Bombana ini, para pembaca bisa memproteksi budaya asing yang bisa merusak keberagaman budaya di daerah.

“Kemampuan literasi seorang pak Kasra itu sangat luar biasa. Buku yang dibuat dengan megah itu tidak dibuat dengan ecek-ecek, tapi betul-betul paripurna dalam mendedikasikan bukunya,” tukasnya.

Untuk itu ia berharap, karya-karya serupa dapat terus berbenah untuk menciptakan wadah yang mendukung bagi tumbuh-kembangnya budaya-budaya yang unggul.

“Saya berharap pak Kasra tidak hanya menulis sampai disini, literatur-literatur terutama tentang penamaan suatu kampung juga perlu di tulis beliau. Karena dia memahami secara ilmu dan juga artinya,” ujarnya.

 

 

Reporter : Erviana Hasan

Editor : Wahyu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *