100 Hektar Lahan Untuk Pemda Koltim Kembangkan Tanaman Sorgum

Kolaka Timur374 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Budianti Kadidaa menegaskan komitmennya, untuk mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Timur (Koltim) dalam mengembangkan tanaman sorgum.

Menurut Budianti, pengembangan sumber pangan non beras yang saat ini tengah dikembangkan oleh Pemda Koltim, patut untuk didukung dan berikan apresiasi.

“Pemprov Sultra harus mendukung, karena ini merupakan sumber pangan non beras. Dukungannya seperti apa, kita berikan fasilitas kawasan seluas 100 hektar kepada Pemda Koltim untuk mengembangkan budidaya tersebut,” ungkap Budianti dalam relesnya kepada awak media, Selasa (22/9/2020).

Tidak hanya memberikan fasilitas lahan, lanjutnya, pihaknya juga memberikan Pemda Koltim bantuan benih sebanyak satu ton dan bantuan pupuk sebanyak 10 ton.

Budianti sangat optimis pengembangan sorgum di Koltim akan berkembang dengan baik, karena pengembangan itu di mulai oleh petani sendiri. Inisiatif petani ini, kata Budianti, lalu direspon dengan baik oleh pemkab. Lahan di Koltim pun dinilai cocok untuk tanaman sorgum.

Bahkan, tambahnya, Pemkab Koltim telah menandatangani nota kesepahaman dengan Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros untuk melakukan uji coba produksi benih dan pengembangan tanaman sorgum di daerah itu. Kerjasama itu akan mengujicobakan varietas-varietas unggul tanaman sorgum.

“Pemkab Koltim sendiri mengembangkan sorgum seluas 1.200 hektar dari total 10 ribu hektar potensi lahan kering yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya. Saat ini, kawasan pengembangan sorgum di Koltim terdapat di wilayah Kecamatan Tinondo dan Loea,” ujarnya.

Terkait dengan pemasaran produk, kata Budianti, pemerintah setempat telah menjajaki peluang kerjasama ekspor dengan pengusaha asal Korea. Selain itu, sejumlah pengusaha dari Surabaya juga siap untuk menyerap produksi sorgum Koltim.

“Semuanya hanya memastikan kontinuitas produk. Jika produknya bisa dijamin kontinyu, maka aspek pemasaran sorgum kita tidak akan jadi persoalan. Ini tantangan sekaligus kabar baik buat kita semua,” tutupnya.

Reporter : Hadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *