Diduga Dukung Rajiun, Honorer RSUD Muna Dipecat

Muna164 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, RAHA – Lagi, tenaga honorer di Kabupaten Muna, Sulawasi Tenggara (Sultra) kembali menjadi imbas pemberhentian sepihak. Diduga pemberhentian ini, dikarenakan imbas dari politik Pilkada yang akan dihelat pada Desember 2020 mendatang.

Tak cuman menimpah honorer Satpol PP dan Damkar Muna, tetapi juga kini berimbas pada honorer RSUD Kabupaten Muna.

Saat dihubungi melalui telepon selulernya, Haslinda Hadju honorer yang diberhentikan mengatakan merasa kaget setelah dirinya mendengar diberhentikan sepihak tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Apa lagi, selama bertugas menjadi honorer di RSUD hampir dua tahun, dirinya selalu melaksanakan tuasnya dan tidak pernah berbuat salah selama menjalankan tugas.

“Saya juga kaget, tiba-tiba saya panggil menghadap dan ternyata diberhentikan. Pas saya tanya kenapa diberhentikan, alasannya saya diistrahatkan,” kata Haslinda saat dihubungi, Senin (5/10/2020).

Kata Haslinda, dalam menjalankan tugas dirinya bekerja berdasarkan sumpah dan janji profesinya sebagai bidan. Lanjut dia, di masa pandemi Covid-19 dirinya bertugas sebagai petugas sesuai yang dibutuhkan RSUD ini.

“Waktu kami dipanggil jadi petugas Covid-19 di RSUD, banhak yang tidak mau. Saya sendiri karena tergerak hati untuk membantu sesama, saya rela meninggalkan keluarga dan anakku demi menjalankan tugas sebagai tim Covid-19,” tuturnya.

Dia menambahkan, selama lima bulan dirinya bekerja sebagai tenaga medis Covid-19 di RSUD, dirinya mengira akan dilindungi oleh atasannya. Tapi kenyataannya, dirinya dikeluarkan dengan alasan yang tidak manusiawi.

“Saya dikeluarkan karena keluargaku berpihak sama Rajiun. Padahal, selama bekerja di RSUD ini saya tidak pernah ikut campur soal politik ini. Tapi kenapa piring makan saya dan anak-anakku sudah dipecahkan, ternyata selama saya bekerja di RSUD ini tidak di anggap,” ungkapnya.

Dirinya juga heran, kenapa yang sudah mengabdi selama kurang lebih dua tahun di pecat tanpa belas kasihan, tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu. Lanjut dia, hanya karena di tuduh tidak memberikan dukungan politik kepada calon bupati petahana.

Sementara itu, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Direktur RSUD Kabupaten Muna, dr Marlin saat dikonfirmasi terkait pemberhentian honorer di instansinya, dirinya tidak mau berkomentar. Dirinya, hanya menjawab bahwa saat ini masih melayani pasiennya.

“Nanti saja yah, saya lagi layani pasienku,” kata dr Marlin dan langsung menutup teleponnya.

Reporter  : Adi R

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *