BI Sebut Sultra Alami Inflasi, Ikan Segar Jadi Penyebab

Ekobis596 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Pergerakan harga di Sulawesi Tenggar (Sultra) tercatat mengalami peningkatan tekanan inflasi bulanan dan tahunan, Sampai 2 bulan menjelang HKBN dan Idul Fitri.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra, Aryo Wibowo T. Prasetyo mengatakan, komoditas ikan segar menjadi penyumbang inflasi terbesar setiap ramadan dan idul fitri selama empat tahun terakhir ini.

Dalam hal ini lanjut dia, ikan kembung, ikan layang dan ikan cakalang. Inflasi ini diperkirakan terjadi akibat permintaan masyarakat yang meningkat ditengah penetapan harga yang tinggi dibanding masa normal. Tidak itu saja, angkutan udara juga jadi penyumbang inflasi.

“Tekanan inflasi pada 2022 tidak sesuai dengan pola historis, karena adanya pandemi covid-19,” ungkapnya di kegiatan Bincang Bareng Media, Kamis (7/4/2022).

Dimana, pada 2021 terjadi kenaikan tekanan inflasi seiring meningkatnya mobilitas masyarakat ditengah membaiknya kondisi pandemi.

“Peningkatan mobilitas dan daya beli masyarakat terus berlanjut di tahun 2022 sehingga pola tekanan inflasi masa ramadan dan idul fitri diperkirakan akan menyampai masa pra pandemi covid-19,” kata orang.

Untuk diketahui, selain inflasi ada beberapa komoditas yang menekan angka inflasi atau deflasi selama 2018 – 2021. Deflasi tertinggi mayoritas disumbangkan oleh komodits beras dan cabai rawit.

Meski begitu, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sultra senantiasa berupaya untuk mengendalikan inflasi melalui pengendalian stabilitas harga dan memastikan ketersediakan pasokan komoditas pada hari besar keagamaan.

Reporter : Nurul
Editor       : Rasman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *