Mampukah Dayung Jadi Tumpuan Sultra di PON XX

Olahraga440 Dilihat

KENDARIAKTUAL.COM, KENDARI – Pelaksanaan PON XX di Papua tingga beberapa bulan lagi, kontingen Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki ambisi besar di pesta olahraga empat tahunan terakbar di Indonesia tersebut.

Tidak tanggung-tanggung Sembilan emas menjadi target dari KONI Sultra sebagai induk organisasi olahraga dibumi anoa pada PON XX Oktober nanti. Dari sembilan emas itu diharapkan 7 diantaranya dihasilkan dari cabang olahraga dayung.

Jika berkaca pada pencapaian cabang olahraga dayung pada PON XIX di Jawa Barat, tentunya target dari KONI Sultra ini bertambah dua medali emas. Sebab pada PON XIX lalu anak-anak asuh Abdurrahman Shaleh tersebut meraih 5 medali emas di Jawa Barat.

Secara matematis untuk menghitung kans untuk merealisasikan target KONI Sultra tentunya harus dikedepankan materi atlet dayung Sultra di PON XX mendatang. Jika kita berhitung penyumbang medali emas di PON XIX lalu yang masih bisa berlaga di PON XX tertinggal beberapa orang saja.

Nama-nama seperti Julianti dinomor rowing, Sofianto dan Dayumin merupakan atlet-atlet dayung yang menjadi penyumbang emas di PON XIX lalu dan akan menjadi tulang punggung bagi kontingen dayung Sultra di Papua.

Rowing

Dimulai dari nomor Rowing, di PON XX ini Julianti tidak akan didampingi lagi oleh pasangan emasnya Wa Ode Fitri Rahmanjani di nomor spesialisnya dua min Putri serta nomor empat min putri. Namun kehilangan Wa Ode Fitri Rahmanjani ini sedikit tertutupi dengan hadirnya pendayung-pendayung muda berbakat seperti Aulia Ghalib dan Yanti Lapalulu serta beberapa atlet rowing putri lainnya.

Selain itu untuk PON XX nantinya Julianti yang sebelumnya hanya turun didua nomor, untuk di Papua pendayung putri asal Landawe Kabupaten Konawe Utara tersebut akan turun dinomor single schule kelas berat. Dinomor ini, kans Julianti sangat besar untuk mendulang medali emas dan itu sudah ditunjukkannya pada Pra PON 2019 lalu di Cipule Karawang Jawa Barat dengan meraih medali emas dinomor tersebut.

Dibalik materi kekuatan dari sektor putri, saat ini sebuah angin segar berhembus dari rowing putra. Untuk sektor ini nama peraih medali emas di Asian Games Jakarta Ali Buto akan dikedepankan untuk menjadi motor penyumbang medali emas di PON XX. Peluang untuk mendulang medali emas dari Ali Buto ini akan datang dinomor single schule putra kelas ringan.

Jadi untuk nomor Rowing ini jika hitung-hitungan diatas kertas empat medali emas bisa diraih cabang olahraga dayung pada PON XX mendatang.

Pelatih dayung Rowing Sultra Ratna mengatakan, Julianti dan Ali Buto tentunya akan menjadi tumpuan harapan tim dayung Sultra menuju PON XX. Sebab saat ini kedua pendayung Sultra tersebut masih terpilih masuk dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Sea Games Vietnam.

Hanya saja ungkap mantan atlet rowing andalan Indonesia ini, persiapan atlet dayung Sultra yang akan mendampingi Julianti dan Ali Buto di PON XX nantinya haruslah intens dari sekarang ini.

“Kami berharap Julianti dan Ali Buto tetap sehat dan tidak mengalami masalah sampai PON XX mendatang. Sehingga apa yang kita targetkan bisa terealisasi. Kami dari tim pelatih tentunya akan berbuat maksimal buat kontingen Sultra di PON XX nantinya,”ungkapnya.

Cano

Untuk nomor ini pada PON XIX lalu di Jawa Barat menjadi salah satu lumbung medali emas bagi kontingen Sultra. Tidak tanggung-tanggung 3 medali emas disumbangkan dari nomor cano. Tetapi saat itu pendayung andalan Sultra Marjuki masih menjad motor dinomor ini.

Lantas bagaimana di PON XX ? nama Dayumin dan Sofianto sebagai penyumbang medali emas PON XIX Jawa Barat masih akan turun mewakili Sultra.

Dimulai dari Dayumin, pada PON XIX lalu pendayung asal Buton Utara ini berhasil menyumbangkan medali dinomor Cano 1 Putri. Harapan tim dayung Sultra tentunya Dayumin bisa mengulang prestasinya pada PON XIX lalu di Papua nantinya.

Sementara untuk Sofianto, kalau pada PON XIX lalu dirinya didampingi Marjuki untuk di Papua nanti dia harus menjadi motor diatas perahunya bersama Elman guna mengulang prestasi di Jawa Barat.

Pelatih Cano Sultra Alwin mengungkapkan, peluang medali emas tetap ada, hanya semua tergantung dari persiapan para atlet menuju PON XX. Saat ini Dayumin dan Sofianto kembali terpanggil untuk masuk dalam Pelatnas Sea Games Vietnam.

“Ini menjadi keuntungan buat karena Sofianto dan Dayumin masih ada di Pelatnas. Untuk saat ini kami belum bisa memasang target tinggi tapi minimal kami akan mengupayakan bisa ada emas dari nomor cano,”ujarnya.

Kayak

Nomor yang satu ini jika dilihat prestasinya sejak terakhir kali Absir dan Anisi menyumbangkan medali emas di PON XVI di Palembang 2004 lalu, sudah tidak pernah lagi bisa diulang oleh atlet kayak Sultra lainnya.

Untuk di PON XX Papua ini, ada secercah harapan muncul dinomor kayak dua putra dimana pasangan La Ode Jumardin dan Muhlis yang memiliki kans untuk mengulang prestasi yang diukir pasangan Absir dan Anisi di Palembang.

Indikatornya pada Pra PON 2019 lalu dengan latihan yang tidak sampai satu bulan, pasangan ini sudah bisa menyumbangkan medali perunggu. Jadi asa Sultra untuk mendulang medali emas dinomor ini ada dinomor kayak 2 putra.

Pelatih kayak Sultra Absir menuturkan, kans untuk medali emas dinomor kayak saat ini memang pihaknya akan realistis melihat masih berat buat atlet dayung Sultra. Tetapi pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin medali perunggu di Pra PON bisa diubah menjadi emas.

“Butuh kerja ekstra untuk itu, jadi saat ini kami dari pelatih hanya berharap tidak ada lagi gangguan non teknis yang mengganggu persiapan kami sehingga bisa fokus untuk memberikan yang terbaik buat Sultra,”tuturnya.

Traditional Boat Racing (TBR)

Nomor yang lazim disebut perahu naga atau dragon boat ini Sultra memiliki tradisi baik untuk meraih medali emas di PON Papua. di PON XIX lalu di Jawa Barat nomor ini bisa menyumbangkan satu medali emas bagi Sultra.

Untuk PON XX di Papua ini kans Sultra untuk mendulang medali emas masih tetap terjaga. Sebab pada Pra PON lalu anak asuhan duet pelatih Sofyan dan Darwin ini bisa menyumbangkan medali emas bagi Sultra.

Adapun jika dilihat dari hasil seleksi daerah lalu, catatan waktu atlet dayung dragon boat Sultra mencapai catatan waktu di tiga menit. Catatan waktu ini sudah memberikan gambaran tentang kans untuk menyumbangkan minimal 1 medali emas bagi kontingen Sultra.

Sofyan pelatih TBR Sultra mengatakan, jika dilihat dari hasil tes bulan lalu pencapaian atlet dragon boat Sultra sangat baik. Saat ini tinggal bagaimana persiapan atlet dayung Sultra lebih dimaksimalkan lagi untuk meraih prestasi puncak di Papua.

“Kita hanya berharap persiapan bisa berjalan dengan maksimal. Kalau mengulang prestasi di Jawa Barat insya allah kami akan berupaya untuk meraih prestasi trsebut. Hanya saja kembali tergantung bagaimana persiapan atlet menuju PON XX yang tingga berapa bulan lagi,”tuturnya.

Jadi dengan hitung-hitungan diatas target 7 medali emas yang dibebankan pada cabang olahraga dayung akan bisa tercapai jika persiapan lebih maksimal menuju PON XX. Sebab tampa persiapan yang maksimal akan sulit untuk merealisasikan target tersebut.

Tetapi masyarakat Sultra tentunya berharap cabang olahraga dayung masih akan memberikan sesuatu yang maksimal buat kontingen bumi anoa di Papua nantinya.

Laporan : M Rasman Saputra

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *